Operasi Cipkon, Puluhan Cewek-Cowok Digerebek Polisi! 

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sekitar 60 orang yang sedang asik menikmati hiburan malam di Kota Pekanbaru Riau digerebek oleh aparat Ditreskrimum Polda Riau dan Pol PP Riau dalam sebuah operasi senyap Cipta kondisi (cipkon) Kamis malam tadi (5/4/2018) pukul 22.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. 

Operasi senyap yang tak diduga-duga ini tidak diketahui oleh pengelola tempat hiburan dan masyarakat. Orang-orang yang digerebek, diperiksa diamankan dan diboyong ke Mapolda Riau Jalan Sudirman Pekanbaru adalah mereka yang tak memiliki identitas  Kartu Tanda Penduduk (KTP). Mereka ini dijaring dari Kafe Bambu, King Biliar Jalan SM Amin Panam Pekanbaru, Koro-koro Jalan HR Soebrantas Panam Pekanbaru, dan lain-lain. 

Operasi dipimpin oleh Kasubdit III Dirkrimum Polda Riau AKBP Asep Iskandar,  dan juga Kasiop Pol PP Provinsi Riau Ekadinata. Setelah diteliti identitas mereka ada keluarganya yang mengantarkan KTP ke Mapolda Riau sehingga beberapa yang ditangkap sebelumnya dari tempat hiburan itu dibebaskan. 

Sedangkan yang tak punya KTP jumlah mereka tinggal 33 orang dengan rincian cewek 21 orang, cowok 12 orang mereka usai didata di Polda Riau akhirnya dibawa ke Markas Pol PP Pekanbaru untuk diteliti dimintai keterangan satu persatu. 

Sebelum diboyong ke Markas Polda Riau saat digerebek di lokasi hiburan jumlah mereka ada sekitar 60 orang.  Setelah diteliti lagi diperiksa akhirnya tinggal 33 orang. 

Menurut pimpinan Operasi AKBP Asep Iskandar kepada wartawan di Mapolda Riau malam tadi operasi cipkon ini upaya menertibkan preman,  senjata tajam,  narkoba,  dan juga razia KTP.  Dalam operasi ini tak ada yang tertangkap bawa narkoba maupan bawa senjata tajam. Umumnya ditangkap karena tak memiliki identitas. 

Karyawati Koro-koro Jalan HR Soebrantas Panam Pekanbaru terbilang banyak yang terjaring razia ini karena tak memiliki KTP.

Saat masuk ke tempat hiburan Koro-koro Panam ini petugas penyidik Polda Riau menanyakan kepada manajer Koro-koro mana surat izin Koro-koro ini.  Namun malah balik bertanya pula manejer Koro-koro ini mana surat izin razia dari petugas Polda Riau. Saling bersitegang,  mendengar jawaban manajer Koro koro ini aparat Polda Riau naik tensi dan menegaskan bahwa Koro-koro ini sudah berkali-kali dirazia tak juga dapat menunjukkan surat izinnya. Koro-koro Panam ini ramai dikunjungi mahasiswi dan mahasiswa,  juga muda-mudi yang merajut kasih di dalam karaoke Koro koro ini. Apalagi pada malam Minggu tempat hiburan satu ini paling ramai pengunjungnya. 

"Tempat hiburan Koro-koro ini melanggar izin operasional.  Sesuai aturan izin operasional yang dikeluarkan Pemko Pekanbaru mereka harus tutup pukul 22.00 WIB malam. Tapi kita lihat tadi saat operasi pukul 22.45 WIB mereka masih buka operasional dan belum tutup juga," jelas AKBP Asep kepada wartawan.

Menurut AKBP Asep operasi cipkon semacam ini akan terus ditingkatkan menjelang bulan Ramadan tahun 2018 ini agar tercipta Kamtibmas yang kondusif di Kota Pekanbaru,  Riau.(azf) 


Baca Juga